Rabu, 13 Agustus 2014

Apa itu teknik industri ?

           Teknik industri merupakan pencabangan keilmuan teknik yang berasal dari Amerika Utara. Itulah sebabnya di negara-negara eropa atau persemakmuran (commonwealth) anda tidak akan menemukan teknik industri, tetapi lebih spesifik lagi menjadi teknik manufaktur (manufacturing engineering) atau teknik manajemen (engineering management). Secara historis, teknik industri merupakan pencabangan dari keilmuan teknik mesin yang pada awalnya berfokus kepada bagaimana mengelola tidak hanya mesin-mesin manufaktur tetapi secara lebih makro: sebuah sistem manufaktur sebagai sebuah sistem terintegrasi. Mengingat pada saat itu memang dibutuhkan seorang ahli yang tidak hanya mengerti konsep dasar permesinan tetapi juga sanggup mengelola aliran produsi, penjadwalan, biaya dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah sistem manufaktur.
Secara definisi keilmuan teknik industri adalah

Industrial Engineering concerned with the design, improvement and installation of integrated systems of people, materials, equipment and energy …
… It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical and social sciences together with the principles and methods of engineering ..
.. to specify, predict and evaluate the results to be obtained from such a system
Definisi ini diambil dari asosiasi profesi teknik industri dunia Institute of Industrial Engineering (IIE) – www.iienet.org


ARAH PERKEMBANGAN


            Dalam sejarah disiplin teknik industri, setudi telaah kerja yang dilakuakn oleh Taylor dan Gilbreths sebaik titik awal muncul, tumbuh dan berkembangnya disiplin tersebut yang kemudian mampu memperkaya kazanah ilmu keteknikan yang ada. Disamping kedua tokoh ini, arah dan pertumbuhan disiplin teknik industri yang diwarnai oleh hasil kerja pionir-pionir lainnya seperti Henry Gantt (Bar/Gantt Charts), Harington Hemorson

Meskipun historis perkembangan disiplin teknik industri berangkat dari disiplin teknik mesin (mechanical engineering dan terutama sekali sangat berhubungan erat dengan sistem manufaktur yang proses transformasi-produksinya terjadi secara fisik; disiplin teknik industri telah berkembang luas dalam dua dekade terahir ini. Sesuai dengan “nature” industri yang pendefinisiannya sangat luas; yaitu mulai dari industri yang menghasilkan produk-barang fisik (manufaktur) atau jasa (service), sampai ke industri hulu/dasar yang banyak berhadapan dengan persoalan-persoalan teknis atau industri hilir yang lebih menonjolkan aspek-aspek ekonomis pemasarannya.Demikian juga problem yang harus dikaji oleh disiplin teknik industri yang awal mulanya lebih terkonsentrasi ke lantai produksi (mikro) terus melebar luas mengarah ke problem manajemen industri (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengndalian sistem produksi ) yang harus pula mempertimbangkan faktor sistem lingkungan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini disiplin teknik industri mengkedepankan konsep sistem, analisis sistem dan pendekatan sistem dalam setiap proses pangambilan keputusan. Disiplin teknik industri melihat segala permasalahan industri dengan tinjauan dari aspek-aspek teknis (engineering) maupun non teknis ( sosial-ekonomis). Wawasan “tekno-sosio-ekonomis” akan mewarnai penyusunan kurikulum pendidikan teknik industri dan merupakan karakteristik yang khas dan membedakan disiplin ini dibandingkan dengan disiplin-disiplin lainnya.

Sebegitu luasnya ruang lingkup yang bisa dimasuki untuk mengaplikasikan keilmuan teknik industri, bagaimanapun juga hal ini dapat dikelompokkan kedalam 3 ( tiga) topik pokok yang menjadi landasan utama pengembangan disiplin teknik industri. Pertama adalah berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahan yang menyangkut dinamika aliran material yang terjadi di lantai produksi. Studi disini akan menekankan pada prinsip-prinsip yang terjadi pada saat proses transformasi / nilai tambah dan aliran material yang terjadi pada sistem produksi yang terus berkelanjutan sampai meningkat ke persoalan aliran distribusi dari produk akhir ( finished goods output ) yang keluar dari pabrik menuju konsumen. Topik kedua adalah berkaitan dengan dinamika aliran informasi. Persoalan pokok yang dipelajari dalam hal ini akan berkaitan dengan aliran informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut persoalan-persoalan manajemen industri. Pendekatan kedua ini dalam disiplin teknik industri akan memerlukan landasan yang kuat melalui penguasaan matematika, fisik dan engineering sciences. Selanjutnya topik ketiga cenderung untuk bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi / industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik. Hal yang terahir inilah yang cenderung membawa disiplin teknik industri untuk terus menjauhi persoalan-persoalan teknis (eksak, fisik-kuantitatif) yang umum dijumpai di lini sistem produksi dan bergelut dalam persoalan non-teknis yang serba abstraktif-kualitatif.


PERAN PROFESI TEKNIK INDUSTRI DI MASA DEPAN

            Begitu Luasnya ruang lingkup yang bisa dirambah untuk mengaplikasikan keilmuan teknik industri — walaupun begitu yang masih patut diingat kesemuanya harus tetap berlandaskan ilmu-ilmu fisika, matematika dan sosial-ekonomis — membawa persoalan sendiri bagi profesiona teknik industri (industrial engineer ) pada saat mereka harus menjelaskan secara tepat ” what should we do and where should we work?”. Pertanyaan ini sebetulnya tidak mudah di jawab secara singkat, jelas dan memuaskan mereka yang masih awam dengan keilmuan teknik industri. Kenyataan yang sering dihadapi adalah bahwa seorang yang berlatar-belakang keilmuan teknik industri sering berada dan bekerja dimana-mana mulai dari lini operasional sampai ke lini manajerial. Seorang profesional teknik industri seringkali membanggakan kemampuan dirinya dalam hal merancang dan mengembangkan konsep-konsep yang berwawasan sistem dengan pendekatan yang bersifat komperhensif-integral. Pola pikir dan pola tindak yang berwawasan sistem inilah yang mungkin menjadi “strong basic” dari seorang profesional teknik industri dimasapun dia berada atau bekerja.

Beberapa indifidu yang sukses didalam meningkatkan kinerja perusahaan merasakan betul bagaimana disiplin teknik industri telah mampu menjawab persoalan-persoalan yang dihadapinya. Herm Reininga — adalah President dari Collins Avionices and Comunications Division (CACD),— USA — adalah salah satu contoh manager yang sukses membawa seluruh aktifitas manufactuing CACD selama lebih dari satu dekade, karena latar belakang profesi teknik industri yang dimilikinya. Pada saat ditanyakan kiat kunci sukses yang diraihnya, Reininga menyatakan “…. The industrial engineering dagree gave me a system that the other didn’t have. It gave me the ability to statistically analzed products and processes” (Boggs,1997). Hal yang senada dengan Reininga juga dinyatakan oleh susan Story — Vice President dari Albama Power Co. — seorang yang berlatar belakang pendidikan formalnya sebagai nuclear engineer, tetapi merasakan bahwa sukses karier yang dicapainya lebih banyak ditunjang oleh keikutsertaanya didalam mengikuti “IE training ” pada berbagai kesempatan yang dimilikinya. Pada saat menceritakan kiat-kiat suksesnya , Story menyatakan antara lain ” … a background in industrial engieenering gives you a creadibility you can’t get otherwise. Industrial engineering combines the technical skill with the people skill and some business-type skills that proven to be important in project management and people management ….”(Boggs, 1996)

          Kiat-kiat meriah sukses didalam merintis karier seseorang karena ilmu-ilmu TI yang dikuasai, tentunya masih banyak lagi yang bisa diperoleh dari berbagai kisah meraih sukses seseorang. Hal tersebut tidak hanya dijumpai di LN, melainkan bisa juga bisa dipetik dari apa yang pernah dinyatakan oleh seorang Cacuk Sudariyanto — yang berlatar belakang pendidikan formalnya sebagai insinyur pertambangan ITB — pada saat mendongkrak kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia bergerak ke arah bisnis global. Dalam pernyataanya didepan peserta kongres dan seminar ITSMI sekitara awal tahun 1990-an dan berbagai kesempatan lainnya, Cacuk menyatakan “kekagumannya” dengan ilmu-ilmu TI yang ternyata cukup efektif dalam memecahkan permasalahan manajemen industri. Begitu pula bagaimana seorang Kuntoro Mangkusubroto dengan latar belakang permasalahan yang kuat bidang operation research dan manajemen industri lainnya mampu melepaskan PT. Timah yang nyaris ambruk sampai menjadi sebuah perusahaan yang sehat. Meskipun pada saat itu orang belum mengenal konsep mengenai “reegineering” , akan tetapi apa yang telah dilakukan oleh kedua sarjana teknik tersebut betul-betul memberikan konstribusi nyata akan peranan disiplin dan profesi teknik indusri didalam “revitalisasi” kinerka perusahaan.

sumber : http://hidayatno.wordpress.com/2008/02/29/apa-itu-teknik-industri/
               http://profkusuma.wordpress.com/perkembangan-teknik-industri/

1 komentar:

  1. Hallo... Berjumpa lagi dengan kami S128Cash Situs Betting Online Indonesia Terbaik dan Terpercaya 2019.
    Untuk pelayanan disini Anda tidak perlu ragu lagi, dengan memiliki Customer Service PROFESIONAL, BAIK dan RAMAH sudah pasti kami memiliki pelayanan TERBAIK !!
    Semua permainan yang digemari masyarakat Indonesia tersedia disini, seperti :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Slot Games Online
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    HOT PROMO BONUS S128Cash :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASBACK 10%
    - BONUS FREEBET 200rB
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk pendaftaran GRATIS dan SANGAT CEPAT !!
    Hubungi kami :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Daftar Agen Judi Bola Resmi

    BalasHapus